MY NEW MAKE UP REMOVER PRODUCT, CORINE DE FARME

IMG-20151115-WA0012 A
image source : @blueskyandme.wordpress.com

Kalau ngomongin tentang make up, dan skin care sebagai wanita sepertinya tidak akan ada habisnya ya. Sebulan yang lalu saya sedang jalan ke mall dan seperti biasa saya mampir ke Guardian untuk membeli make up remover, karena make up remover yang biasa saya pakai , Maybelline Eye Lips Make Up Remover, sudah habis dan sebenarnya saya juga ingin mencari-cari mana tau ada product make up remover lain yang cocok dan praktis bukan hanya untuk mata dan bibir tetapi untuk kulit wajah.

Sehari-hari memang saya selalu memakai BB cream karena praktis dan sudah sepaket ada pelembab, SPFnya dan untuk perawatan mencegah jerawat. Dulu saya cuek banget tidak memakai apa-apa keluar rumah karena merasa ribet banget harus pake BB cream dan make up. Setelah saya tahu kalau sinar matahari siang juga bisa merusak kulit wajah akhirnya deh saya rutin memakai perawatan setidaknya BB cream kalau mau pergi keluar rumah. Ternyata setelah saya perhatikan lagi kulit wajah saya jadi cerah dibanding biasanya jika pergi-pergi tanpa perawatan, wajah jadi cepat gosong, kusam dan cepat timbul jerawat.

Aktivitas rutin memakai make up juga kadang membuat saya takut. Kulit wajah saya cepat berminyak karena aktivitas, jadi pori-pori wajah juga terlihat besar dan memang saya sempat baca di beberapa artikel kalau sebab pori-pori membesar sangat banyak, bisa karena kotor, karena obat kimia, dan karena kurang bersih saat membersihkan wajah dari make up. Setelah mengetahui fakta tersebut saya jadi aware sekali untuk mencari make up remover dan rutin membersihkan wajah 2 kali dalam sehari.

IMG_20150425_180102 C.jpg
image source : @blueskyandme.wordpress.com

Saya ditawari produk ini oleh mbak-mbaknya Guardian ketika saya sedang mencari make up remover. Saya sempat takut awalnya dengan produk baru yang merk-nya juga jarang saya dengar, saya sempat bilang kalau wajah saya sensitif dan mudah alergi jika sembarang pakai produk. Mbaknya kemudian menjelaskan bahwa produk ini lebih banyak pakai bahan alami, bahkan di botolnya tertulis,

“Diformulasikan 97% bahan alami, bebas paraben, bebas pewarna, hypoallergenic, diformulasikan di bawah pengawasan farmasi dan diuji dibawah pengawasan dermatologi dan oftalmologi”

Akhirnya saya tertarik untuk membeli dan mecoba produk ini, awalnya saya membeli versi Eye Make Up Remover Lotion dan karena saya cocok memakainya serta suka teksture-nya yang lembut, bulan berikutnya saya beli ya Make Up Remover Milk-nya. Kedua tekstur make up remover ini hampir mirip namun lebih ringan sedikit teksture Eye Make Up Remover karena memang bentuknya lotion dan digunakan di area mata. Make Up Remover ini bisa sekaligus sebagai perawatan wajah jadi tidak hanya sebagai penghapus make up saja.

Teksture-nya lembut dan tidak berat serta berlemak ketika dipakai di wajah, ringan dan cepat meleleh di kulit, baunya juga lembut dan tidak menyengat. Cara memakainya di pijit di wajah untuk mengeluarkan make up dari kulit wajah, saya agak hati-hati ketika membersihkan di area mata karena kulit area tersebut lebih tipis, dan satu lagi produk ini tidak perih di mata. Setelah selesai memijat susu pembersih di wajah bisa langsung dibersihkan dengan kapas, kalau saya lebih sering membersihkannya dengan handuk kecil dan air hangat jadi menambah efek segar di wajah setelah itu saya bilas lagi dengan air dingin.

before after blend
image source : @blueskyandme.wordpress.com

Dua bulan memakai product ini saya merasa kulit wajah saya jadi lebih bersih dan lebih kesat tapi tidak membuat wajah saya jadi cepat kering. Sejauh ini tidak ada efek samping dan aman di kulit saya. Saya rutin pakai sebelum mandi di pagi hari dan sebelum mandi menjelang tidur sesudah beraktivitas. Saya sangat suka produk ini karena praktis dan juga bisa sebagai perawatan wajah serta gampang di dapat di toko Guardian terdekat. Harganya mulai dari 75-125 ribu terakhir saya cek di toko, sempat ada diskon juga untuk produk ini. Produk bisa dipakai selama 1-2 bulan bahkan lebih, 1-2 tetes dari botol cukup untuk membersihkan seluruh wajah, mungkin agak extra di bagian mata jika memakai riasan mata lengkap yang waterproof. Ada yang mau share produk make up remover favorite-nya? feel free to share about your make up remover product in my comment section 🙂

IMG-20151115-WA0012 B
image source : @blueskyandme.wordpress.com

We all have that dream

dream
bokeh style by @blueskyandmewordpress.com

We all have that dream, that so precious so we don’t want to share to a lot of people about that dream, not all people can see the beauty of your dream because that is not their dream. We know some dream that we always keep and we hope we will see that dream become reality someday. Write your dream, keep in your heart, don’t let them know about it, that beautiful dream, don’t let them destroy that dream. –blueskyandme

Note : I love bokeh style now after one of client approve an invitation design with bokeh background style..so sparkling

Long Life Learning Lesson, Money and Saving

Setelah saya tidak bekerja kantoran karena beberapa masalah pribadi menyangkut kesehatan, akhirnya saya buka usaha dengan salah satu teman kuliah saya yang termasuk teman dekat. Saya masih sering curhat dengan teman-teman dekat saya ketika kuliah tentang pergumulan pekerjaan, passion, s2 dan juga usaha yang beberapa di antara mereka memang punya usaha sampingan meski punya pekerjaan tetap.

Saya sempat berbincang-bincang dengan teman saya yang dalam proses resign dari kantor lamanya tetapi pada akhirnya bekerja part time di kantor tersebut sambil mencari lowongan di kantor lain. Saya waktu itu menceritakan niat saya untuk membuka usaha di bidang grafis, karena kebetulan saya sedang suka-sukanya melanjutkan hobi saya yang satu ini dan waktu itu saya menawarkan teman saya ini yang juga senang menggambar, untuk bergabung tapi saya juga bilang bahwa dia berhak untuk memikirkannya baik-baik karena saya tahu dia masih punya kesibukan lain yaitu part time di kantor lamanya.

Singkat cerita, beberapa hari kemudian teman saya menyatakan iya untuk bergabung, mulai deh wacana untuk rapat berapa kali sebulan muncul, project apa yang akan kita mulai karena kita belum dikenal dan pertama kalinya kerja bersama karena waktu kuliah kami jarang satu kelompok. Project pertama yang kami buat adalah hadiah untuk event wisuda, awalnya saya menawarkan ke beberapa teman dekat dan hasilnya lumayan untuk usaha pertama sampai akhirnya kami dapat order untuk portfolio band teman saya dan juga sepaket order untuk event gereja. Waktu itu kami mengumpulkan uang dan membuat pembukuan ala kadarnya karena sama-sama belum berpengalaman buka usaha.

Saya dan teman saya sempat membicarakan hal-hal terkait keuangan seperti, habis itu uangnya di kemanakan ? apakah ditabung saja? Ada keperluan lagi untuk mengembangkan usaha? Saya menyarankan membuat post tabungan khusus untuk workshop/training, jadi beberapa persen tabungan disisihkan untuk dana kami training/ workshop seperti watercolour, bisnis atau les lainnya. Saya sangat menekankan hal itu karena saya ingat perbincangan dengan salah satu teman baik saya, Grace yang juga ilustrator dan punya bisnis event organizer bersama temannya,

Workshop/ training bisa jadi investasi untuk skill ke depan, kayak aku nih akhirnya bisa balik modal alat-alat gambar yang aku beli dengan usaha ilustrasiku.

Saya berpikir, iya juga ya jadi uang yang di dapat bisa diputar lagi untuk menambah skill dan diputar lagi untuk usaha mendapatkan uang lagi.

Ketika saya kerja kantoran, saya masih bodo amat untuk investasi terhadap skill saya, yaudah kerja aja toh itu meningkatkan skill juga kan tetapi semakin kesini saya baru sadar skill setiap individu berbeda dan kantor lebih mengembangkan skill sesuai kebutuhan kantor bukan sesuai individunya, jadi ada skill yang memang kantor kembangkan karena relevan dengan kantor. Kemudian persoalannya adalah bagaimana dengan talenta-talenta kita lainnya? Nah itu tugas kita sebagai individu untuk mengenalinya dan mengembangkannya.

Kembali ke topik paling utama yang jadi judul post kali ini tentang Money and Saving, topik ini jadi penting sekali ketika saya tidak kerja kantoran lagi dimana tidak setiap bulan saya dapat gaji tetap yang cukup, semua tergantung saya dan teman saya mencari customer yang butuh jasa kami dan tidak setiap bulan pemasukannya sama, kadang bisa cukup kadang kurang dari yang diharapkan.

Beberapa hari lalu, saya baca sebuah post dari beauty blogger favorite saya , mbak Andra Alodita, tentang mengelola keuangan secara pribadi dan rumah tangga terus saya jadi berpikir “duh penting nih penting mendekati umur 25 harus bisa mengurus keuangan, gimana nanti kalau sudah nikah ga bisa mengurus keuangan bisa dimarahi suami karena boros, hehehhe.” Saran dari post tentang keuangan tersebut adalah membagi penghasilan langsung ke beberapa post, dan bahkan blogger favorite saya ini membedakan antara untuk Life dan untuk Lifestyle.

Setelah baca itu saya jadi banyak berpikir malamnya, terus saya langsung corat coret skema keuangan saya pribadi serta skema keuangan usaha yang saya jalankan bersama teman saya. Saya juga langsung chat panjang lebar tentang tips keuangan yang saya dapat, “na, kita penting banget lho punya post tabungan untuk usaha kita, jadi bisa untuk investasi skill kita, modal, transport + makan, liburan, dll..bla..bla…bla..bla”, sampai partner kerja saya ini capek mendengarnya tapi diakhir mengerti tentang pentingnya hal itu.

1
image source : @blueskyandme.wordpress.com

Saya juga sempat menekankan pentingnya Agreement rules ketika kita buka usaha atau sebagai freelance. Saya sempat bincang-bincang dengan teman SMA saya yang akhirnya buka usaha grafis sendiri, dan penghasilannya bisa dibilang bisa mencukupi kehidupan teman saya ini. Teman saya ini juga cerita gimana perjalanan dia yang awalnya kerja di perusahaan dan memutuskan buka usaha sendiri, bahkan usahanya sempat diliput di majalah. Teman saya ini bilang Agreement rules penting supaya klien tahu bagaimana aturan untuk kerja sama dengan kita, ga mau kan pada akhirnya sudah capek revisi sana sini terus kliennya ga jadi bayar dengan alasan karena sampai akhir designnya ga sreg, padahal kita mengembangkan sesuai permintaan klien.

Saya juga membiasakan tukar menukar preseden atau contoh di awal ketika mau memulai order, supaya sama-sama tahu dari pihak kita kemampuannya sampai sini dan klien seleranya seperti ini, hal ini juga untuk menyamakan standard hasil nantinya. Agreement rules juga berguna untuk menjaga pembayaran tetap berjalan se-profesional mungkin, misal DP sekian persen, di akhir berapa persen, atau mungkin pengiriman design pertama serta alternatif-nya dibarengi dengan first payment kemudian di akhir baru second payment sekaligus final payment. Bukan hanya tentang pembayaran tetapi juga Agreement rules  menjaga waktu kerja tetap efisien, misal dibuatnya aturan hanya boleh ada tiga revisi dari design pertama, setelahnya di kenakan charge biaya, dan juga ketentuan misalnya menghubungi diatas jam 6 atau 7 malam maka tim kami berhak tidak melayani telpon/sms dari klien karena bisa mengganggu hidup dan waktu istirahat. Agreement rules bahkan penting untuk ditulis sebagai draft formal tulisan atau digital yang bisa dikirim dan ditunjukkan ke klien, jadi ada bukti klien sudah mengetahui dan menyetujui Agreement rules untuk bekerja sama.

Agreement rules juga berguna untuk menjaga pembayaran dan waktu kerja tetap berjalan se-profesional mungkin.

Saya akhirnya membuat tabel keuangan sendiri dengan post-post berupa post tabungan pribadi dan usaha, dari kedua ini bercabang jadi post-post lagi, misal tabungan pribadi saya ada tabungan tetap, tabungan jalan-jalan perbulan, tabungan untuk liburan, tabungan skincare/perawatan, tabungan darurat, tidak lupa ada perpuluhan untuk ke gereja *ini masih berjuang sampai sekarang. Post-post tabungan ini juga saya beri notes, bisa diambil dalam beberapa bulan, misal tabungan skincare/perawatan di ambil setiap 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali untuk membatasi kita tidak belanja terus-terusan dan memisahkan produk mana yang lebih dibutuhkan, tabungan liburan diambil jika sudah setahun/dua tahun, dan tabungan jalan-jalan perbulan diambil setiap bulan.

Post-post tabungan ini juga saya beri notes, bisa diambil dalam beberapa bulan, misal tabungan skincare/perawatan di ambil setiap 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali.

Sedangkan untuk keuangan usaha, saya membaginya jadi post tabungan modal, tabungan workshop, makan + transport, peralatan, liburan, dana darurat dan fee project bagi saya dan teman saya, kalaupun ada keperluan terkait usaha menggunakan uang kami tetap di catat agar bisa ditebus ketika mendapat pembayaran untuk project selanjutnya.

2
image source : @blueskyandme.wordpress.com

Setelah saya selesai membuat tabel keuangan pribadi dan keuangan usaha, habis itu saya pusing, uang memang selalu bikin pusing ya hehehe, tetapi ada rasa puas karena awalnya saya cuek dengan hal ini akhirnya jadi lebih peduli tentang keuangan. Saya juga menerapkan rules, kalau saya belanja melebihi tabungan post skincare misalnya, saya harus menebus dengan bulan, jadi misal tadinya hanya 3 bulan baru bisa belanja lagi ditambah jadi 4 bulan atau 5 bulan, untuk menyeimbangkan saya agar tidak boros, hehehhe.

Satu tips lagi dalam menabung yaitu, “jangan sepelekan uang receh”. Waktu saya kuliah saya punya botol-botol aqua besar yang saya jadikan celengan, awalnya ya hanya sekedar nabung aja, setelah saya hitung lagi tabungan receh saya sampai lho 1 jutaan lebih, dan hanya dari receh. Sejak itu saya jadi rutin, punya gelas/botol bekas untuk jadi tempat tabungan uang receh, hehehe, malah menurut saya botol-botol kaca isinya uang receh itu terlihat cantik apa cantik karena ada uangnya? Ahahahah.

Satu tips lagi dalam menabung yaitu, “jangan sepelekan uang receh”

Money dan Saving kita berubah sesuai keadaan dan ini bisa dibilang long life lesson, seumur hidup tetap belajar mengatur keuangan. Ketika saya nanti sudah menikah akan beda lagi pengaturan keuangannya dan akan bertambah lagi untuk post tabungannya, misal post tabungan pendidikan anak, tabungan keperluan baju anak dan lain-lain dan ketika sudah pensiun juga pasti akan ada perubahan dalam hal keuangan pribadi dan rumah tangga.

Sebulan ini melaksanakan disiplin dalam keuangan terus terang susah, apalagi penghasilan saya tidak se-full ketika saya kerja kantoran, saya lansung gagal di post tabungan skincare dan jadinya saya dapat punishment deh menambah dua bulan dari kesepakatan tabungan saya untuk beli skincare lagi hehehe, habis itu langsung menghindari tempat-tempat belanja, belanjanya makan saja atau jalan hehhehe. Semoga post saya ini bisa jadi sharing yang membantu dan bermamfaat :).

You must learn to save first and spend afterwards.
-John Poole-

My Favorite Beauty Things from Wangsa Jelita

Sejak sering ikut bazaar saya jadi suka melirik produk lokal indo, dan memang produk lokal indo ternyata tidak kalah dengan produk perawatan luar negri. Selain dari bazaar, saya juga suka searching atau baca rekomendasi beauty blogger khususnya untuk skincare/perawatan kulit dan tubuh.

Kulit saya memang termasuk yang sensitif dan ribet untuk dirawat, jika tidak cocok dengan sabun mandi, kulit saya bisa gatal-gatal dan juga terkadang timbul jerawat. Pernah juga ketika saya berenang dengan teman dekat atau adik saya, bagian kulit khususnya kaki dan tangan pasti akan gatal-gatal ketika pulang dari berenang, mungkin karena kandungan kaporit dari air kolam.

Saya termasuk orang yang cuek dulu apalagi dalam hal merawat diri, tetapi karena makin lama bekas pertempuran gatal-gatal di kulit sering membekas, pas melihat kulit sendiri jadi merasa kasian dan juga lama-lama capek harus bergulat dengan gatal-gatal jika tidak cocok dengan sabun atau jika air kamar mandi sedang kotor. Saya akhirnya sangat memilih produk, khususnya sabun untuk mandi dan juga perawatan kulit wajah.

Wangsa jelita mungkin bukan nama yang asing di kalangan beauty blogger, banyak yang sudah mereview produk ini dan merekomendasikannya. Saya suka dengan produk perawatan lokal yang natural dan produk Wangsa Jelita diklaim bebas deterjen, phtalate dan paraben sehingga aman digunakan untuk kulit sensitif. Setelah cek instagram Wangsa Jelita dan juga websitenya, akhirnya saya pesan melalui website. Setelah membayar transfer via atm, saya langsung menunggu produk yang saya pesan datang, barang pertama yang saya pesan dari wangsa jelita adalah Olive anti strecth mark oil for mom, produk ini sebenarnya untuk ibu hamil atau calon ibu karena olive oil membantu merawat kulit dan menyamarkan selulit/ strecth mark. Saya beli produk ini karena ya selulit tentunya masalah semua wanita, dan saya pernah dalam keadaan berat badan naik dan kemudian turun karena saya mengganti bahan makanan yang saya makan dan memperbaiki pola hidup. Setelah berat badan turun, tentulah ada beberapa spot strecth mark di tubuh khususnya paling banyak dibagian paha.

Pihak Wangsa Jelita sempat salah mengirim produk waktu itu, yang datang ke rumah saya adalah Lavender beauty oil, ketika buka kotak pesanan saya kaget karena barang yang sampai bukanlah yang saya pesan, saya cepat-cepat lihat bukti pesan di email saya dan ternyata memang bukan ini yang saya pesan. Saya langsung menghubungi pihak Wangsa Jelita via line dan memberitahukan kekeliruan ini, saya juga bilang akan mengirimkan lagi Lavender beauty oil karena saya tidak merusak segel botolnya dan masih terbungkus plastik. Saya ingin mengirimkan lagi tetapi ternyata dari pihak Wangsa Jelita malah memberitahukan untuk tidak usah mengirim lagi dan mereka akan mengirimkan Olive oil pesanan saya serta meminta maaf atas kesalahan mereka dalam mengirim. Akhirnya saya dapat dua beauty oil dan ternyata ketika saya mencoba Lavender Oil, awalnya saya merasa baunya sangat kuat, tetapi lama-lama saya ketagihan Lavender Oil ahahahha. Saya pakai setiap kali selesai mandi, kamar saya jadi harum banget dengan Lavender, dan harumnya bikin rileks, sehingga saya paling suka memakainya setelah mandi sore/malam sebelum tidur.

tumeric bar soap and castile soap
tumeric bar soap and castile soap

Pembelian selanjutnya saya tetap pesan dua Beauty Oil ini, Lavender Oil dan Olive Oil, jadi ketagihan Lavender hihihihi. Saya juga membeli dua sabun mandi yaitu, tumeric bar soap dan castile bar soap. Beauty oil dari Wangsa Jelita cepat menyerap dan tidak lengket, botol yang digunakan berupa botol semprot jadi memudahkan untuk digunakan dibadan dibandingkan harus ditaruh ditangan terlebih dahulu. Saya biasanya memijat bagian kulit yang diolesi oleh beauty oil. Sabun wangsa jelita tidak banyak berbusa karena memang tidak mengandung deterjen, jadi tidak mengakibatkan kulit kering setelah mandi dan juga gampang untuk di bilas. Namun sepertinya kulit saya alergi tumeric, karena sehabis memakai sabun itu kulit badan jadi bentol dan gatal di beberapa spot sedangkan untuk castile oil tidak menimbulkan gejala tersebut. Sayang banget, padahal saya suka bau tumeric bar soap-nya hikksss.. Sejauh ini saya suka produk wangsa jelita khususnya beauty oil, produk tersebut merupakan produk favorite saya dari wangsa jelita 🙂 dan saya juga puas dengan pelayanan pihak Wangsa jelita dalam menangani customer. Sekali lagi ini bukan titipan sponsor ya, murni berdasarkan pengalaman saya sebagai konsumen biasa tanpa ada unsur bisnis dan promosi hehehe.

wa

Terima kasih Wangsa Jelita untuk produk natural dan aman digunakan di kulit! 😀

Do you still recognize me?

Do you still recognize me?
Do you still recognize me? @blueskyandme

Sometimes, our anxiety can be evil thing that can make us hardly recognize ourself. My world has been up side down this year, a lot of things scare me. It’s hard to recognize yourself after many failures comes. I question myself and all people around me, do I still recognize myself? Do they still recognize me? or my anxiety makes them hard to see my true self? Do people only like people when they always have their best time?