The Young Pure Soul Spirit

Belakangan ini saya sering membiasakan untuk menulis setiap pagi meski saya suka bingung harus menulis apa. Saya mulai membiasakan mengucap syukur atas apa yang saya langsung terima ketika saya membuka mata yaitu, hidup, udara, keluarga, air bersih, dan rumah. Saya juga lagi sering-seringnya mengingatkan diri saya tentang pernyertaan Tuhan, tetang apa saja yang selalu disediakan Tuhan bagi saya, dan tentang masalah yang sering kali tidak saya pahami, dan juga hal-hal yang menghancurkan saya dengan maksud baik meskipun mungkin saya tidak bisa tahan dengan hal itu.

Kemarin saya mengurus sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Waktu seharian itu membuat saya bertemu orang-orang baru yang secara tidak langsung jadi penghiburan bagi saya. Kepolosan, semangat, cerita konyol jadi bahan obrolan kami yang tidak ada habisnya. Semakin saya membahas banyak hal semakin saya teringat akan diri saya yang dulu. Kebetulan teman-teman ngobrol saya kemarin usianya jauh beberapa tahun lebih muda dari saya. It feels weird, happy and sad at the same time, seeing our young soul through their eyes and realize how far you have change.

Ada letupan yang tidak seribut dulu. Ada cahaya yang tidak seterang biasanya. Ada semangat yang mulai lenyap. Ada impian-impian yang diam-diam dicuri. Ada harapan yang menipis. Ada iman yang tidak lagi jelas melihat. Ada kasih yang mendingin. Saya yakin semua ada masanya, mungkin ada hal yang sedang Tuhan ajarkan.

Sejenak my young pure soul bangun hari itu menari bersama jiwa polos mereka. Semakin tua saya semakin saya sadar betapa indahnya melihat melalui jendela jiwa orang-orang yang lebih muda dari saya. How fun is the young pure soul spirit. Sekarang saya merasa jiwa saya menua beberapa tahun lamanya dari usia badan saya yang seharusnya.

Leave a comment